APAKAH
BANGSA INDONESIA BENAR-BENAR SUDAH MERDEKA ?
Sejak
enam puluh delapan tahun yang lalu bangsa Indonesia telah mendeklarasikan diri
sebagai bangsa yang merdeka dari penjajahan. Tepat pada Jum’at 17 Agustus 1945
bapak Ir. Soekarno dan Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa
Indonesia. Ratusan tahun sebelum kemerdekaan rakyat bumi pertiwi telah berjuang
mati-matian, tanpa pamrih dan sampai dititik darah penghabisan demi mengusir
penjajah dari bumi pertiwi. Banyak diantara mereka yang gugur terkenang sampai
sekarang dan mendapat gelar pahlawan namun tak sedikit pula diantara mereka
yang gugur tanpa dikenang. Akan tetapi dengan saksi Ibu Pertiwi hal itu
tidaklah menjadi pesoalan yang penting mereka telah berjuang tanpa pamrih demi
kemerdekaan. Lantas bagaimanakah warisan kemerdekaan yang telah diberikan
kepada anak cucunya sampai sekarang ?
Tinggal
Ritual Semata
Tiap
tahun tepat pada tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia dengan serentak merayakan
hari kemerdekaan dengan berbagai macam kegiatan seperti pramuka, berbagai macam
lomba dan upacara pengibaran bendera merah putih. Namun perayaan tersebut
bagaikan hanya symbol formalitas untuk menghormati para pahlawan kita, betapa
tidak beberapa decade terakhir ini banyak pejabat-pejabat penting dalam pemeintahan
yang menyelewengkan apa yang telah dirumuskan oleh para pahlawan kemerdekaan.
Empat
pilar yang telah dirumuskan oleh Bapak Proklamator beserta para pahlawan
lainnya yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah terdegradasi nilai-nilainya. Mari
kita urai satu persatu sila apa yang terdapat dalam Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa, di Indonesia
acapkali terjadi perselisihan hanya karena perbedaan paham agama. Bangsa kita
sangat toleran dengan keberagaman beragama namun tetap saja terjadi konflik. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sudah
banyak warga Negara kita yang tidak beradab bisa terlihat dengan banyaknya
tindakan pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan dan tindakan kriminal
lainnya. Ironisnya lagi tidak sedikit pejabat penting Negara terlibat dalam
tindakan ini
Sila
selanjutnya adalah Persatuan Indonesia, akibat
tidak mendapat perhatian penuh bahkan menjadi korban diskriminasi pemerintah
banyak warga Indonesia yang memberontak ingin melepaskan diri dari NKRI
contohnya beberapa suku yang ada ditanah Papua. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan, dengan banyaknya perwakilan rakyat yang tidak
berfungsi efektif menyebabkan banyak keputusan yang belum bisa diterimah
dimasyarakat luas karena dianggap tidak bijaksana. Contohnya adalah kenaikan
harga BBM. Hal ini sesungguhnya adalah kesalahan wakil rakyat dimana jauh-jauh
hari mereka belum bisa membuat rakyat siap menerimah keputusan ini.
Sila
terakhir adalah Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia, masih banyak warga Negara yang menjadi korban
diskriminasi dalam segala bidang seperti kesehatan, pendidikan dan hukum.
Terdegradasinya nilai-nilai pancasila membuat tiga pilar lainnya ikut
terdegradasi. Pancasila sebagai ideologi Negara sudah tidak sakti lagi.
Mudah-mudahan nilai-nilai persatuan yang kian berkurang tidak membuat NKRI
pecah.
Penjajah
Baru
Secara
konseptual merdeka berarti kita telah terbebas dari penjajahan dan hak-hak sebagai
warga Negara sudah bisa terpenuhi. Melihat fenomena sekarang tampaknya bangsa
Indonesia belum merdeka. Masih banyak warga Negara Indonesia yang tidak
terpenuhi haknya sebagai warga Negara bahkan haknya dicabut oleh segelintir
orang yang berkuasa. Masyarakat Indonesia masih dijajah oleh sebangsanya
sendiri. Penjajah yang dimaksud tak lain adalah para koruptor yang tak pernah
ada habis-habisnya. Mereka meggunakan kekuasaannya untuk merampok uang rakyat.
Dimasa
lalu penjajah seperti belanda, jepang, spanyol dan portugis datang menjajah ke
Indonesia karena ingin berkuasa dan merampas kekayaan bangsa Indonesia. Ini
tidak ada bedanya dengan jaman sekarang dimana para koruptor juga memanfaatkan
kekuasaan untuk merampas uang rakyat. Perbedaannya hanya terdapat distatus
mereka. Penjajah bangsa sekarang adalah warga Negara Indonesia sendiri yang
mementingkan pribadi dan golongan tanpa memperdulikan rakyat diluar sana yang
masih banyak hidup menderita.
Akibat
banyaknya koruptor pembangunan-pembangunan dan terobosan-terobosan yang
dilakukan pemerintah untuk kesejahteraan rakyat banyak yang gagal karena
kehabisan dana. Bahkan pembangunan tersebut tidak bisa terlaksana sebelum
direncanakan. Memang sangat aneh melihat fenomena sekarang.
Demokrasi
yang merupakan sistem pemerintahan Indonesia hanya membuat rakyat serba salah.
Pemerintahan memang datang dari rakyat tapi mereka dibodoh-bodohi. Ada beberapa
wakil rakyat yang tidak berfungsi secara efektif dalam menyuarakan suara
rakyat. Sebelum menjadi wakil rakyat mereka menebar janji-janji kepada rakyat bahakan
mereka membeli suara dengan cara menyogok. Ini adalah bentuk eksploitasi rakyat.
Setelah menjabat mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak memiliki
kapasitas hanya bermodalkan uang untuk berkuasa. Janji-janji kepada rakyat
tidak bisa ditepati karena tak jarang dari wakil rakyat mempunyai tujuan yang
bersifat pribadi dan golongan diatas jabatannya. Hal ini tidak jauh berbeda
dengan apa yang dilakukan penjajah sebelum kemerdekaan dimana mereka
membodo-bodohi rakyat dengan akal liciknya.
Kelaparan
Diatas Lumbung Padi
Indonesia
sangat kaya dengan sumber daya alam mulai dari sabang sampai merauke terdapat
SDA yang sangat melimpah baik dari laut dan daratan. Bangsa Indonesia tidur
diatas hamparan kekayaan. Namun kenapa sampai sekarang Negara kita masih
terbelakang disbanding Negara lain yang mempunyai SDA yang minim. Masih banyak
rakyat yang menderita kelaparan. Penyebabnya tidak lain adalah bangsa kita
masih tejajah oleh kapitalis. Sumber daya alam kita dikelola oleh bangsa lain
yang memiliki modal tinggi. Dengan banyaknya uang dari pihak asing membuat
pemerintah serta merta membiarkan perusahaan asing mengeksploitasi kekayaan
alam Indonesia. Akan tetapi hasil dari perusahaan-perusahaan tersebut hanya
sekian persen yang menjadi pendapatan Negara.
Lagi-lagi
pengusaha asing menjajah bangsa ini dan ini tidak terlepas dari kinerja
pemerintah yang tidak lihai dalam manajemen SDA dan lebih mementingkan
kerjasama dengan pihak asing. Melirik dibagian timur Indonesia kekayaan sangat
limpah terutama tambang emas tapi rakyatnya begitu-begitu saja karena yang
mengelola adalah pihak asing. Contohnya adalah PT. Freeport yang sahamnya
dimiliki oleh orang Amerika.
Lanjutkan
Perjuangan
Di
era sekarang ini rakyat Indonesia masih berjuang untuk membebaskan bangsa
Indonesia dari penjajah koruptor dan kapitalisme. Untuk menuju kemerdekaan kita
sebaga warga Negara Indonesia mari kita menjadi pemilih yang cerdas. Pemerintah
merupakan kunci utaka kemajuan suatu bangsa karena pemerintalah yang berwenang
mengatur semua. Oleh karena itu sebagai warga Negara jangan mudah terpancing
dengan janji-janji yang ditebar oleh para calon pemimpin. yang paling utama
dari seorang calon pemimpin adalah kapasitasnya. Hal tersebut bisa dilihat
melalui track recordnya dimasa lalu.
Jika
kita semua bisa menjadi pemilih yang cerdas yakinlah bangsa kita akan menuju
kemerdekaan yang sesungguhnya. Mari kita memilih tanpa tekanan, sogokan dan
intimidasi.
Merdeka
Merdeka
Merdeka
No comments:
Post a Comment