Wikipedia

Search results

Ingin Mahir MS Excel silahkan klik gambar berikut ini

Mahir Microsoft Excel 486x60

Dapatkan E-Book Motivasi

Ebook Motivasi 728x90

Sunday, September 22, 2013

SATU HARI UNTUK LIMA TAHUN



SATU HARI UNTUK LIMA TAHUN

Tanggal 18 September 2013 adalah hari dimana penduduk Kota Makassar datang ke TPS untuk menentukan pemimpinnya lima tahun kedepan. Satu hari ini merupakan hari yang sangat berarti dan harus betul-betul dimanfaatkan oleh masyarakat Makassar karena hari ini rakyat sendiri yang ikut menentukan nasibnya untuk lima tahun kedepan dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar.

Pemilih Cerdas
Dari tahun tahun ketahun tidak bisa kita pungkiri bahwa masih banyak Pemilu yang dinodai oleh eksploitasi suara rakyat yaitu dengan cara menukarnya dengan materi dan janji-janji manis yang tidak terealisasi. Banyak rakyat terpukau dengan hal ini hingga lupa dengan kapasitas calon yang akan dipilihnya, yang diingat hanyalah sumbangan materi dan rayuan-rayuan manis dari beberapa calon.
Pemimpin yang berkualitas bukanlah kepemilikan materi jadi penentu akan tetapi track record yang telah ia lakukan. Hal-hal apa yang telah dilakukan oleh calon tersebut terhadap Bangsa dan Negara khususnya Kota Makassar akan menjadi patokan dari kualitas kandidat. Oleh karena itu pemilih yang cerdas bukanlah pemilih yang menyumbangkan suaranya secara Cuma-Cuma hanya karena sogokan uang.
Sebagai Bangsa yang menganut sistem pemerintahan yang demokrasi dimana rakyat merupakan sumber utama pemerintahan maka tidak ada alasan untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilihan Umum yang akan dilaksanakan khususnya Pilwali Makassar. Dalam sistem demokrasi ini masyarakat kadang jadi serbah salah dengan terpilihnya pemimpin-pemimpin yang tidak bisa menjalankan janji-janji manisnya ketika masih calon. Oleh karena itu masyarakat Kota Makassar harus memilih calon yang betul-betul berkualitas.

Elektabilitas Kandidat
Pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar diikuti Sepuluh pasangan kandidat. Dengan banyaknya calon yang ikut bertarung menjadikan pemilih yang cerdas agak sulit memilih karena dari kesepuluh kandidat tersebut memaksa pemilih harus betul-betul selektif dalam memilih. Anggapan bahwa memilih itu enteng harus dibuang jauh-jauh karena kekeliruan dalam memilih kandidat akan membawah dampak empat tahun kedepan. Oleh karena itu masyarakat harus mengorbankan pikirannya untuk satu hari hanya untuk memilih Walikota dan Wakilnya untuk memimpin Makassar dalam satu periode kedepan.
Diharapkan bahwa masyarakat betul-betul sudah mengenali kesepuluh calon yang akan dipilih salah satunya. Tanpa mengenali calon akan membuat masyarakat buta dalam memilih seakan-akan memilih kucing dalam karung. Disamping itu adanya sifat kapitalis kandidat yang membuai masyarakat dengan sumbangan materi biasanya menggiring masyarakat untuk tidak mengenal calon lain. Hal ini sangatlah buruk buat masyarakat karena mengenali sebagian calon tidak menjamin kualitas kandidat, namun dengan mengenali semua calon rakyat bisa selektif memilih. Dalam hal ini pemerintah harus mengambil tindakan untuk membentuk regulasi kampanye untuk kandidat jika ingin menjadikan rakyatnya cerdas dalam memilih pemimpinnya.
Setiap kandidat yang akan bertarung di Pilwali Kota Makassar memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Namun yang harus menjadi pusat perhatian masyarakat adalah latar belakang yang menyangkut sumbansi pembangunan dari segala bidang. Sejauh mana kesuksesan setiap kandidat ketika menduduki institusi negara maupun swasta sebelum menjadi calon sangat patut menjadi acuan untuk menentukan elektabilitas dan acceptibilitasnya dalam masyarakat Kota Masyarakat.
Makassar Sekarang dan Makassar Yang Akan Datang

Melihat kondisi Kota Makassar sekarang baik dari segi pembangunan fisik maupun aspek sosial masih dipenuhi dengan noktah-noktah hitam yang harus dihapus oleh pemimpin yang akan terpilih selanjutnya. Dalam misinya untuk menjadi Kota Dunia membuat berbagai kalangan miris melihat keironisan Kota dengan misinya.
Dari segi pembangunan fisik Kota Makassar belum maksimal dalam tata ruang kota. Bisa dilihat dimana-mana terdapat pusat perbelanjaan modern yang jaraknya tidak teratur sehingga mematikan usaha kecil masyarakat dan akan mengancan hilangnya pasar tradisional. Ini tidak terlepas dari kebijakan publik pemerintah dalam membuat regulasi tata ruang kota. Sentralis pembangunan yang terlihat sekarang membuat kota menjadi semrawutan dan sangat rawan dengan macet. Hal ini merupakan salah satu masalah yang harus dibenahi oleh pemimpin yang akan tepilih
Dari aspek pembangunan sosial masyarakat Kota Makassar masih perlu pembentukan mental baik mental pelajar maupun masyarakat umum. Krisis mental warga bisa terlihat dengan seringnya terjadi tawuran antar sesama contohnya yang biasa terjadi di daerah Pampang. Sedangkan untuk pelajar tidak dipertanyakan lagi bagaimana krisis mental yang menimpa sangat buruk, ini bisa terlihat dengan sering terjadinya bentrokan antar pelajar belum lagi geng motor yang sering membuat ulah yang meresahkan masyarakat kota daeng.
Oleh karena itu pilihlah Walikota dan Wakil Walikota Makassar yang berkapabilitas tinggi. Majulah MakassarKu !!!

Penulis : Masdar
Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin
No. HP : 085255380592





No comments:

Post a Comment